Cari Blog Ini

Selasa, 21 Februari 2012

untuk calon suamiku...:)



Bismillahir-Rahmanir-Rahim ..... Untuk calon suamiku…….Dengan menyebut nama Allah aku mulai menulis setiap untaian kata ini untukmu, walaupun aku tidak tau sedang apa engkau disana, tak pernah tau seperti apa rupa wajahmu, dan bagaimana kabarmu hari ini, namun aku berharap semoga Allah selalu melindungi dan mencurahkan segala rahmatnya untukmu, dan senantiasa bisa menjalani amanah yang sedang engkau emban.

Wahai calon suamiku…

Tahukan engkau Allah sedang menguji kesabaranku, meskipun keluh kesah datang silih berganti namun dengan ujian ini menempaku untuk lebih dewasa dan bijak menyikapi hidup, dan siap mendampingimu kelak.

Terkadang dalam pikiranku terlintas mengapa Allah tepat menguji hatiku, tempat yang paling terapuh yang aku miliki, namun aku tersadar betapa dahsyatnya kecintaan Allah terhadapku karena Allah maha tau tempat yang tepat agar aku senantiasa mengingatnya kembali dan senantiasa hatiku di hiasi dengan kecintaan kepada-Nya.

Ujian demi ujian terlewati dengan penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga menempa diriku menjadi wanita tangguh dalam menjalani hidup, jika suatu saat Allah mempertemukan kita kelak engkau akan bangga memiliki ku di hatimu, menjadikan aku sekeping hatimu dalam meraih ridha ilahi.

Calon suamiku….

Aku tak pernah tau dimana engkau sekarang, namun aku yakin Allah sangat mencintaimu sebagaimana Allah mencintaiku, dan Allah sedang menempamu menjadi mujahid yang tangguh, imam yang kokoh untuk keluargamu kelak, hingga ketika kita dipertemukan dalam ikatan yang halal aku tersenyum bangga memilikimu.

Apa yang aku harapkan darimu hanyalah keshalihan, bisa membawa bahtera hidup menuju cahaya yang abadi, bisa membimbing langkahku menjadi lebih baik, aku mendambakan darimu kesabaran, keteguhan hati dan keistiqamahan menjalani hidup.

Semoga engkau pun berharap hal yang sama dariku, jika engkau berharap kecantikan dariku, sungguh aku hanya wanita biasa yang jauh dari kesempurnaan, saat ini aku hanyalah seorang yang sedang menuntut ilmu, terus berlayar di lautan ilmu walaupun hanya secuil yang baru aku dapatkan, namun dengan secuil ilmu itu aku selalu berdo'a semoga menjadi bekal kelak ketika aku menjadi pendamping dirimu, dan senantiasa mendapat ridha Allah dan dirimu.

Calon suamiku….

Aku tau semua akan indah pada waktunya, seperti bunga akan mekar pada waktunya dengan harum mewangi, aku tau suatu saat engkau akan datang menjemputku, hanya butuh kesabaran bagiku untuk lebih menempa diri menjadi lebih baik, meskipun aku bukan paling terbaik namun setidaknya aku bisa menjadi yang terbaik untukmu.

Kelak engkau cukup sediakan aku tempat yang sederhana namun penuh keteduhan dan rasa cinta di dalamnya, agar aku senantiasa menngingat Allah dan hatiku pun tenang ketika didekatmu dan kecintaanku terhadap Allah pun bertambah.

Wahai calon suamiku….

Jika kelak Allah berikan amanah dengan zurriyat yang shaleh dan shalehah bantulah aku untuk senantiasa mendidik mereka, karena mereka adalah penerus perjuangan dakwah di bumi Allah kelak.

Calon suami ku yang dicintai Allah……..Ada sejuta do'a dan harapan dalam setiap untaian kata, tak selamanya yang di rasakan dengan mudah dapat di ungkapan lewat kata-kata. Kelak ketika kita telah dipersatukan disitulah engkau akan belajar memahami aku, begitu juga dengan ku akan belajar memahami mu…

“ Ya Allah, gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan, jadikan kepedihan itu awal kebahagiaan, dan sirnakanlah rasa takut ini menjadi rasa tentram…”

“Ya Allah, sirnakan keraguan terhadap fajar yang pasti datang memancar terang dan hancurkan perasaan yang jahat dengan secercah sinar kebenaran…”

“Ya Allah, sirnakan dari kami rasa sedih dan duka, dan usirlah kegundahan dari jiwa kami semua…”

“Kami berlindung kepada-Mu dari setiap rasa takut yang mendera, hanya kepada-Mu kami bersandar dan bertawakal…”

“Hanya kepada-Mu kami memohon, dan hanya kepada-Mu lah semua pertolongan…”

“Cukuplah Engkau sebagai pelindung kami, karena Engkaulah sebaik–baik penolong dan pelindung… “

Aku selalu berdo'a semoga Allah memudahkan jalanmu untuk menjemputku menjadi bidadari hati mu……………..

Subhanallah



Bismillahir-Rahmanir-Rahim ... Terbukanya tabir hati ahli farmakologi Thailand Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand, baru-baru ini menyatakan diri masuk Islam saat membaca makalah Profesor Keith Moore dari Amerika. Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand Tajaten menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

Bunyi dari surat An-Nisa’ tersebut antara lain sebagai berkut;

"Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagiMaha Bijaksana."

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu;

Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi.

Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut.

Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firman-Nya dan informasi sebagian kebesaran-Nya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb. Rabbana makhalqta hada batila, Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang engkau ciptakan itu sia-sia.

Dari Bahtera Menuju Islam ....

Seorang pakar kelautan menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Al-Quran yang telah memberikan jawaban dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanografer, yang sering muncul di televisi pada acara Discovey, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan.

Mata air tersebut berbeda kadar kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang Lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawaban misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia menjelaskan tentang ayat Al-Quran Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam. Kutipan ayat tersebut antara lain sebagai berikut:

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang.” (QS Al-Furqon: 53).

Berdasarkan contoh kasus di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahwa ayat suci Al-Quran mampu menjelaskan fenomena Cromosome, Anatomi, Oceanografi, Keperawatan dan antariksa. Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Al-Quran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS. As-Sajdah: 4, QS. al-A’raf: 53, QS. Yusuf: 3, QS. Hud: 7, tetapi karena keterbatasan ruangan pada kolom ini, serta dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki penulis, maka kepada Allah jualah hendaknya kita berharap dan hanya Allah-lah yang Mahaluas dan Mahatinggi ilmunya.

Wallahu a’lam ...